Jayapura – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu kegiatan Korem 172/PWY dalam rangka menciptakan keragaman menjadi kekuatan bela negara melalui pelestarian pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia.
Hal ini dikatakan dalm kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Kreatif dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) se-Jayapura bertempat di Aula Makorem 172/PWY, Senin (29/6).
Lebih lanjut dikatakan Danrem, pencak silat adalah budaya dari Jawa namun di Papua ini banyak anak-anak asli Papua yang turut bergabung dan berlatih di berbagai perguruan yang ada. Hal ini adalah sesuatu yang baik untuk terus dikembangkan.
“Kita juga ingin membentuk sumber daya manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan adaptif khususnya di Jayapura, untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini dan masa yang akan datang. Juga sebagai ajang silaturahmi dengan sesama perguruan pencak silat di Papua khususnya di Jayapura ini”, ujar Izak.
Pada kesempatan ini juga, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengajak seluruh perguruan pencak silat di Jayapura dapat bergandeng tangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di bumi Cenderawasih.
Sementara bapak Alvius Demena ketua IPSI kabupaten Jayapura mewakili ketua IPSI Prov. Papua menyampaikan dalam sambutannya bahwa pencak silat merupakan salah satu budaya yang dimiliki bangsa Indonesia yang sudah berada di seluruh pelosok tanah air, termasuk Provinsi Papua.
”Kami butuh dukungan dari semua pihak untuk mengembangkan pencak silat di tanah Papua sehingga bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Kita berharap pada PON XX tahun 2021 nanti di tanah Papua, kita dapat meraih 3 medali dari 23 medali yang di pertandingkan”, ujarnya.
Lebih lanjut Alvius mengharapkan dengan pertemuan ini, nantinya akan ada tindak lanjut yang secara terus menerus, sehingga semakin banyak generasi muda kita yang berminat untuk menjadi atlet-atlet pencak silat di tanah Papua.
“Harapan saya juga untuk para pengurus dan pelatih perguruan agar supaya lebih giat untuk melatih atlet-atlet kita serta dapat melakukan kerjasama dengan Korem untuk mengadakan pertandingan-pertandingan atau kejuaraan di Korem 172/PWY ini”, tegas Alvius
Dalam menghadapi PON XX nanti akan dibagi menjadi 3 tahap seleksi yang akan di lakukan mulai bulan Juni sampai Oktober dalam tahap pertama, dan akan ada promosi dan degradasi selanjutnya, oleh karena itu harus ada keinginan dari para atlet untuk meningkatkan kualitas, karena jika lolos akan terus berlanjut untuk dapat mengikuti PON XX nantinya.
Dalam kegiatan tersebut juga di bagikan tali asih dari Komandan Korem 172/PWY sebagai bentuk perhatian sehingga dapat memberikan dorongan dan semangat kepada para atlet pencak silat dan perguruan-perguruan yang hadir. Acara di tutup dengan penampilan dan atraksi-atraksi dari masing-masing perguruan pencak silat yang hadir.