Jayapura, – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemana mengadakan pertemuan bersama para tokoh agama, di Makorem 172/PWY Senin (21/6).
“sebagai orang baru disini pertemuan ini sengaja saya adakan untuk mendapat masukan tentang bagaimana situasi disini dan bagaimana mengatasi masalah yang terjadi,” ujarnya.
Pertemuan bersama tokoh agama ini mengambil thema “Bergandengan tangan membangun negeri memperkokoh persatuan dan kesatuan” dengan sub thema “Hentikan pertumpahan darah di tanah Papua,”
“Berikan saya kesempatan untuk bekerja dahulu, namun saya tentunya memerlukan banyak masukan dari semua pihak terutama tokoh agama,” ujar Danrem.
Pada kesempatan ini Danrem mengajak semua yang hadir untuk melihat persoalan Papua dengan Kasih. “Hentikan pertumpahan darah di tanah Papua. Ini adalah sangat penting. Dan bisa kita atasi dengan “kasih”. Darah terus menetes di atas tanah ini . Baik itu orang Papua asli ataupun non Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, situasi Papua sampai saat ini masih ada penembakan, penculikan dan lainnya. Hal ini karena dendam, kebencian dan permusuhan terus dikobarkan dan didengungkan sehingga situasi tidak nyaman. Karena dendam dan kebencian menimbulkan kepahitan turun tumurun. “59 tahun telah berjalan, kenapa masih terjadi pertumpahan darah. Terus bermunculan pelaku kekerasan baru dan bermunculan persoalan baru. Namun dengan iman dan keyakinan kita, dan ketika Tuhan bertindak semua akan terjadi. Inilah keyakinan saya sebagai Danrem pada Tuhan ,” ujarnya.
Sementara itu dalam dialog terungkap sebuah usulan agar Paguyuban Nusantara dibubarkan.
“Sebuah Paguyuban seakan menendang saya sebagai orang Papua. Bingkai akan berharga kalo ada isinya. Bingkai NKRI akan berharga jika kita menjadi kesatuan dari Sabang hingga Merauke. Oleh sebab itu kami dari Sinode GKI meminta agar paguyuban itu dibubarkan,” ujar sang pendeta.
Sementara itu para Pendeta dan Pastor yang hadir dalam diskusi dan dialog mengungkapkan harapan, semoga permasalaHan Papua dapat segera diselesaikan dan berakhir.
