Jayapura – General Manager PT Pelindo IV Cabang Jayapura, Sonny Uktolseya mengatakan bahwa sistem yang diterapkan di Pelabuhan Jayapura belum bisa disamakan dengan sistim yang digunakan di Bandar udara (Bandara) di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
“Belum bisa disamakan dengan Bandara, karena dari jumlah penumpang saja berbeda misalnya kapasitas pesawat 150 seat (kursi), sejak ada pandemi hanya bisa membawa penumpang separuh dari kapasitas tersebut, sementara, kapal laut kapasitasnya kurang lebih 1.000 orang, jadi separuhnya 500 orang,” terang Sonny.
Dia melanjutkan bahwa selain kapasitas penumpang yang berbeda, protokoler di Bandara juga sangat ketat, yang diperbolehkan masuk hanya calon penumpang sehingga lebih mudah untuk diedukasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
“Sementara di pelabuhan, selain calon penumpang, pengantar atau penjemput juga ikut masuk ke areal pelabuhan sehingga kita bangun terminal penumpang seluas apapun juga tetap tidak mencukupi lantaran masyarakat kurang disiplin,” imbuhnya.
“Tapi yang menarik di pelabuhan laut khususnya di Indonesia timur menjadi tempat wisata bagi masyarakat. Tetapi kalau sistimnya dibuat seperti Bandara, bisa saja namun butuh waktu,”sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa Pelindo sedang membangun terminal penumpang yang diperkirakan selesai pada November mendatang sehingga diharapkan dapat mengurai calon penumpang yang berkumpul disatu tempat.