Sentani – Di tengah merebaknya pandemi Virus COVID-19 (Corona), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan arena olahraga untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2020.
Pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung PON XX 2020 di Papua, harus diperhatikan secara detail mulai dari tahap desain, tahap pembangunan hingga tahap pengawasannya.
Bagi para kontingen perenang dan ofisial dari Tanah Air, harus merasakan suasana veue aquatik ini. Sebab, venuenya sudah berstandar internasional.
“standar venue aquatik sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh FINA meliputi struktur kolam termasuk panjang, lebar, tinggi, hingga peraturan suhu air dan pencahayaan,” ujar Project Manager Arena Aquatic PT. Waskita Karya Hapsak Panca Pamungkas kepada kkepada pers disela-sela menerima kunjungan roadshow Forkopimda Provinsi Papua, akhir pekan kemarin.
Arena Aquatik yang berada dikawasan Stadion Utama Papua Bangkit Kampung Harapan Sentani ini akan mempertandingkan cabang olahraga renang, polo air, loncat indah, dan renang artistic ini progress pembangunannya mencapai 95,27 persen lebih cepat dari target kontrak rampung di bulan Juli.
Selain berstandar Internasional venue Aquatik ini memiliki Field of play yang siap digunakan meliputi arena kolam utama, kolam pemanasan dan kolam loncat indah
Yang lebih menarik lagi, venue yang menelan anggaran APBN senilai Rp 401 miliar rupiah tersebut dibangun berdasarkan standar FINA, dan jika ada pemecahan rekor pada PON XX dipastikan akan diakui induk organisasi internasional olahraga renang.
Panca menjelaskan pembangunan Arena Akuatik Papua menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM), mulai dari arsitektur, struktur, MEP sampai landscape, dimana penggunaan BIM tidak hanya sebatas menggambar untuk kebutuhan lapangan saja, namun tim proyek pun mengoptimalkan BIM untuk memenuhi standar internasional renang dunia yang memiliki banyak sekali peraturan-peraturan mulai dari struktur kolam seperti panjang, lebar, tinggi tiap kolam, peraturan fasilitas kolam hingga peraturan suhu air dan pencahayaan permukaan kolam saat bertanding.
Sementara itu, Asisten II Sekda Papua Muhammad Musaad yang hadir dalam roadshow tersebut mengungkapkan bukan hanya arena aquatic yang telah dikunjungi, namun seluruh venue yang dibangun menggunakan anggaran APBN maupun APBD kedepan diharapkan Provinsi Papua menjadi sentral olahraga berprestasi bagi Indonesia di event-event dunia. Bahkan menurutnya, venue Aquatik bisa dimanfaatkan untuk menggelar event bersama Negara-negara asia pasifik.