JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terus menyalurkan bantuan sosial, berupa paket sembako dan pangan lokal bagi Orang Asli Papua (OAP) yang tak memiliki E-KTP.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, didampingi PJ Sekda, Ridwan Rumasukun dan kepala OPD dilingkup Pemprov Papua, pada empat lokasi di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Sembako dan pangan lokal yang diserahkan secara simbolis kepada OAP sebenayak 17. 991 paket, dan itu sudah ingklut dengan mahasiswa-mahasiswa orang Papua baik-baik yang di asrama maupun di kos-kosan.
Dimana secara total 4.741 paket diserahkan di Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura. Kemudian 6.654 paket di Lapangan Trikora Abepura. Selanjutnya 2651 paket di Koya Timur, Kota Jayapura dan 3945 paket di Tanjung Ria (BLKI) Kota Jayapura.
Dikatakan, bantuan bagi OAP menjadi tanggungjawab dari pemerintah sebagaiman amanat Undang-Undang Otonomi Khusus 2001. Namun, Wagub berharap bantuan yang diserahkan supaya tertib administrasi.
“Penyerahan bantuan kali ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan kemarin dimana kita memberi bantuan bahan makanan bagi rumah-rumah ibadah dari semua agama. Nah kali ini kita sasar OAP yang tidak punya KTP,” terangnya.
Klemen katakan, Pemprov Papua menargetkan penyaluran sebanyak 32 ribu paket sembako bagi warga dan semua elemen yang terdampak Covid-19 di Bumi Cenderawasih.
Dengan demikian, setelah 17.991 paket itu tersalurkan, maka selisihnya bakal diserahkan kepada warga Papua lainnya yang terdampak Covid-19. Hanya saja, penyalurannya melibatkan bupati dan walikota setempat.
“Bagi OAP yang punya KTP kami tegaskan nanti dari Pemkot dan Pemkab yang serahkan. Namun untuk yang belum punya KTP kami turun langsung membantu sekaligus mendata”.
“Artinya apa, kami di provinsi selain memberi bantuan, kita juga mau punya database yang jelas tentang jumlah OAP di Papua. Sehingga kedepan diharapkan bisa merencakan program kerja yang baik bagi mereka,” ucap ia.
Sementara isi dalam satu paket bantuan sembako berupa beras 20 kg, telur ayam 1 rak, minyak goreng 5 liter, serta supermie 1 karton. Kemudian beberapa buah garam dan pangan lokal berupa sagu, ubi jalar atau petatas, keladi, sayur mayur maupun buah-buahan yang dibagi dalam dua kantong ukuran besar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultira Provinsi Papua Samuel Siriwa mengatakan, pangan lokal yang disedikan pemerintah bagi OAP dibeli dari para pedagang mama-mama Papua.
“Komoditi pangan lokal yang kami siapkan ini ada, sagu, ubi jalar, ubi kayu, pisang dan komoditas pangan lokal lainnya, termasuk bawang, tomat dan rica,” katanya.
Ia mengaku, pangan lokal kalau ditotalkan sekitar 10 ton yang terdistribusi pada 4 titik penyaluran sembako dan pangan lokal.
Oleh karena itu, Siriwa mengimbau kepada masyarakat Papua untuk kembali ke makanan lokal, karena pangan lokal kita sangat sehat, bergizi dan kualitas terbaik.