SENTANI – Dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) dari luar wilayah Kabupaten Jayapura, Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura melakukan sosialiasi kepada para pedagang keliling seperti penjual sayur, penjual ikan dan sopir taksi yang berasal dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Sosialiasi yang dilakukan di dekat perbatasan Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/5) siang, dimaksudkan agar nantinya para pedagang keliling dan sopir taksi dapat mengikuti Rapid Test.
“Jadi sosialiasi ini untuk menyikapi situasi yang berkembang mengenai adanya penyebaran virus Corona atau Covid-19 lewat sopir taksi (angkot) dan juga lewat para pedagang keliling yang berasal dari wilayah kota maupun dari Kabupaten Jayapura,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw, S.IP, kepada wartawan usai kegiatan sosialisasi.
Dimana sosialiasi ini, kata Alfons merupakan informasi awal sekaligus mengingatkan kepada para sopir dan pedagang keliling untuk melakukan Rapid Test.
“Tapi berhubung teman-teman penjual sayur keliling dari wilayah Kota Jayapura sudah lakukan rapid Test, maka kita minta mereka lengkapi diri dengan dokumen hasil rapid saat melintas ke kabupaten Jayapura. Nantinya itu menjadi tanda/petunjuk kepada petugas di lapangan, bahwa mereka sudah lakukan proses protokol kesehatan,”bebernya.
Menurut pria yang pernah menjabat Kepala Distrik Sentani itu, pencegahan penyebaran virus Corona di angkutan umum maupun para pedagang keliling menjadi salah satu yang harus diperhatikan.
Pasalnya, transportasi umum menjadi sarana yang digunakan banyak orang, begitupun juga dengan para pedagang keliling yang setiap harinya selalu berinteraksi dengan banyak orang.
Persoalan yang harus dihadapi saat ini, kata Alfons, ialah tidak adanya alat di angkutan umum yang bisa mengidentifikasi adanya orang yang berpotensi sakit.
“Untuk itu, kita menyampaikan kepada teman-teman sopir angkutan umum maupun para pedagang sayur keliling untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Khusus yang melintas dari maupun ke kabupaten Jayapura,” akunya.
Dirinya menilai, apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Kota Jayapura, terutama pernyataan dari Walikota untuk membatasi (pembatasan) pedagang keliling atau penjual sayur keliling dari Kabupaten Jayapura masuk ke wilayah Kota Jayapura sangat penting dan perlu didukung oleh semua pihak.
Dia mengatakan, untuk titik yang disosialisasikan mulai dari depan Hotel Merbau, Hawaii dan Pos Cemara(batas kota).
“Namun selain itu, kita juga lakukan pemeriksaan terhadap sopir angkutan umum maupun penumpang yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker serta jarak duduk setiap penumpang,”katanya.
“Sedangkan dari penggunaan APD seperti masker, itu ada sekitar 30 persen yang tidak menggunakannya dan kebanyakan adalah masyarakat lokal,” tukasnya.