Jayapura – Wabah virus corona atau Covid-19 yang merebak di Indonesia termasuk di Papua, terkhusus di Kota Jayapura pada Maret lalu berdampak pada sejumlah sektor, salah satunya perdagangan.
Salah satu pelaku usaha pembuatan kue di Kota Jayapura, Rini Eko Setiani menuturkan, pandemi Covid-19 berimbas pada menurunnya omzet (pendapatan) sekitar 30 persen dari usaha kue yang diproduksi di rumah (home made) yang ia jalani sejak beberapa tahun lalu.
“Produksi kue untuk camilan seperti mochi hanya 20-30 box per hari sejak ada wabah Covid-19, sebelumnya lebih dari itu, termasuk pesanan kue basah saat ini turun drastis, karena pemesan dalam jumlah besar lebih dominan dari instansi pemerintah yang menyelenggarakan acara-acara, namun sekarang adanya pembatasan sosial dengan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran virus tersebut, seluruh kegiatan dihentikan,” ucap pemilik label usaha Ririens Food ini.
Walau di tengah pandemi Covid-19 masih ada pemesan kue, namun hanya dari individu yang jumlahnya tidak besar. “Sejak pandemi Covid-19, pemesan hanya dari perorangan atau individu yang sudah menjadi pelanggan,” ucap Rini melalui pesan elektronik, Sabtu (2/5/2020).
Ia pun mengaku walau omzet berkurang, namun tetap melakukan produksi terlebih di bulan Ramadan ini berbagai varian kue kering dan basah yang lebih banyak dipesan untuk makanan pembuka (ta’jil) di bulan Ramadhan ini.
Agar pelanggannya tidak merasa bosan dengan menu yang ada, Rini membuat varian baru berupa snack frozen (makanan ringan beku) seperti sosis solo frozen dan risoles frozen.