JAYAPURA – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua mengumumkan ada satu cabang olahraga yang bermasalah, sehingga pesertanya belum bisa mendaftar.
Namun demikian, penundaan PON XX ke bulan Oktober 2021, memaksa PB PON kemunkinan akan memperpanjang waktu pendaftaran kepesertaan pada iven empat tahunan itu. Hal itu disampaikan Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda di Jayapura, Sabtu (2/4/2020).
“Dari 37 cabor yang akan dipertandingkan pada PON XX, tinggal cabor bermotor yang atletnya belum mendaftar, kalau cabor lain sudah ada pendaftar dari semua provinsi,” katanya.
Ia menduga sepinya pendaftar pada cabor bermotor akibat persoalan internal yang terjadi di organisasi olahraga tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya berharap KONI pusat bisa segera turun tangan menyelesaikan kemelut di cabor tersebut.
“Sebab bila permasalahan di cabor bermotor telah rampung dan semua provinsi sudah mendaftar, PB PON Papua sudah bisa mendapat angka pasti, terkait jumlah atlet maupun ofisial dari seluruh Indonesia. Dengan begitu kita sudah dapat menentukan akomodiasi untuk atlet maupun ofisial yang nantinya hadir pada PON 2021,” terangnya.
Sementara dengan diundurnya PON ke Oktober 2021, Yunus Wonda mengaku seluruh bidang di PB PON Papua merasa diuntungkan. Dimana, memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan agenda nasional itu.
Namun demikian, meski iven ini digeser ke tahun depan, persiapan tetap mesti dilakukan sejak sekarang. Dengan harapan seluruh persiapan mulai dari venue dan peralatan sudah bisa kita rampungkan tahun ini. Kemudian di 2021 tinggal bagaimana kita melakukan perawatan peralatan supaya tetap baik saat PON digelar,” paparnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Teknologi Informasi PB PON yang juga selaku Kadis Kominfo Provinsi Papua Jery A. Yudianto mengakui jika dari 37 cabang olahraga PON, cabor bermotor atletnya belum melakukan pendaftaran.
Dijelaskan, cabor bermotor surat keputusan (SK) babak kualifikasinya belum tuntas. Selain itu, ada beberapa cabor nomor disiplin yang hanya diikuti oleh dua atau tiga provinsi, tentunya jika tidak ada penambahan peserta akan bermasalah.
Dimana, nomor tersebut tidak bisa dipertandingkan pada PON XX nanti. “Minimal satu nomor pertandingan diikitu oleh lima provinsi tidak boleh kurang,” tuturnya
Oleh karena itu, pihaknya harapkan kepada Pengurus Besar (PB) Cobor di Jakarta maupun Tecnical Delegate (TD) untuk memperhatikan proses pendaftaran atlet PON.
“Masing-masing TD kita sudah berikan paspor untuk sama-sama memantau proses pendaftaran, kami harapkan TD bisa koordinasi dengan masing-masing cabor agar semua nomor diikuti, apalagi PON ditunda hingga 2021, tentu masih ada waktu yang panjang untuk proses pendaftaran ini,” tutupnya.