JAYAPURA – Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota se Papua telah menerapkan sistem social dan physical distancing selama masa pandemi dalam rangka mencegah sebaran virus corona atau covid-19.
Namun, masyarakat di bumi Cenderawasih belum mematuhi imbauan itu, sehingga masalah ini perlu mendapat perhatian dari semua lapisan masyarakat.
Demikian disampaikan Juru Bicara Covid-19 Perovinsi Papua, dr. Silwanus Sumule kepada wartawan dalam keterangan persnya, di posko Covid 19 Papua, Selasa (21/4/2020) malam.
Dikatakan, bertambahnya jumlah 12 kasus pasien covid-19 di Papua perlu mendapat perhatian. Dimana, dari sisi positifnya, petugas Satgas Covid-19 bekerja dengan maksimal untuk mencari dan menemukan pasien dan jika harus dirawat maka akan kita rawat di rumah sakit.
Namun, dari penambahan kasus ini menggabarkan bahwa protokol kesehatan atau imbaun pemerintah agar masyarakat bekerja dan tinggal di rumah tidak berjalan efektif.
Jadi, kalau tidak penting betul masyarkaat jangan keluar rumah, kita perlu kerja sama semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah dan stakeholder lainnya,” kata dr. Sumule.
dr. Sumule menjelaskan, hari ini (Selasa-red) terjadi penambahan 12 kasus baru positif corona di Papua, diantaranya, Kab Jayapura 1 pasien, Biak 2 pasien, Mimika 5 pasien, Boven Digoel 1 pasien, Keerom 2 pasien dan Kota Jayapura 1 pasien.