KEEROM, – Di tengah pandemi virus corona atau covid-19 ini, Bupati Keerom Muh Markum secara resmi menyerahkan 1.100 Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis dalam penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Keerom.
Alat pelindung diri diserahkan langsung Bupati Keerom, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, dr Roni Situmorang dan Ketua DPRD Keerom, Bambang Mujiono, di Kantor Sekretariat Gugus Tugas Covid-19, Kamis (16/02).
“APD ini saya serahkan sebanyak 1.100 pcs, baik yang akan dibagi di RSUD dan 11 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Keerom,” kata Bupati Keerom, Muh Markum dalam keterangan persnya usai penyerahan APD.
Namun pada kesempatan itu, Bupati Markum menyampaikan terimakasih kepada tenaga medis yang sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin dalam mendata penyebaran Covid-19 di Kampung-kampung sejak tanggal, 15 Maret 2020 lalu hingga saat ini, meski pun daerah yang di jangkau sangat sulit.
Perlu diketahui bahawa, Alat Pelindung Diri bagi tim medis penanganan Covid-19 ini telah memiliki rekomendasi dari WHO dengan level tiga. Namun sayangnya, APD tersebut hanya satu sampai dua kali pakai, setelah itu harus di musnahkan.
“APD ini yang diserahkan ini bisa mengantisipasi selama satu sampai satu setengah bulan ke depan. Jadi saya rasa cukup untuk kita bisa bagi ke tenaga medis, sehingga dapat memberikan pelayanan di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya
Dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Provinsi Papua pun ikut membantu Pemerintah Kabupaten Keerom dengan menyerahkan 110 APD dan 80 Rapid Test.
“Bantuan ini sudah kami gunakan dan sudah mendapatkan 4 orang pasien positif Covid-19 yang kini ada di rumah sakit rujukan,” ungkap Bupati.
Bahkan bupati Markum terus berupaya menghimbau kepada semua gugus tugas sampai di tingkat RT-RW, Kepala Kampung hingga Kepala Distrik, untuk terus melakukan sosialisasi dalam pengecehan penyebaran Covid-19.
“Dalam pencegahan penyakit yang berbahaya ini, saya turun langsung ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi sekaligus membagikan 50 Ribu masker dan pembagian Sembako di Kampung-kampung secara bertahap,” terangnya.
Untuk itu, dirinya berharap kepada semua SKPD maupun dari PMI untuk tidak memberikan alat atau pemakaian secara langsung kepada warga. Sebab hal ini untuk menjaga pisikal distancing (Jaga jarak) serta semua terhadap penyebaran Covid-19.
Apalagi kata orang nomor satu di Kabupaten Keerom ini, penyebaran covid-19 tidak ada yang tahu cara penyebarannya karena bentuknya sangat kecil dan tidak bisa dilihat namun dapat mematikan.
“Untuk itu saya mengharapkan bagi semua pejabat SKPD maupun yang lainnya tidak menyerahkan berupa barang secara simbolis kepada masyarakat karena penyebaran Covid-19 tidak mengenal itu siapa, dari suku mana, etnis, pejabat Negara maupun lainnya. Jadi kita harus berhati-hati dan lebih baik percayakan Gugus Tugas yang memang menangani khusus Covid-19,” tandasnya.