Jayapura, – Ucapan duka , emotion tangis, ungkapan kesedihan seakan tak berhenti sejak pesan berantai melalui media sosial beredar. “Selamat jalan guruku, selamat jalan dosenku, suara tangisku tak akan kau dengar. Tak ada bunga yang aku tabur di pusaramu, aku tak bisa mengantarkanmu ke tempat peristirahatan terakhirmu,” ini bunyi pesan yang dikirimkan Fransina Mayabubun.
Jumat (10/4) dinihari secara bersamaan dua pasien covid-19 di Kota Jayapura meninggal dunia, di rumah sakit berbeda.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano melalui pesan tertulisnya mengatakan ada dua PDP positif Covid-19 yang meninggal dunia.
“Satu korban positif meninggal di RS Abepura, usia 78 tahun dan satu lagi terdata sebagai warga Kabupaten Jayapura di RS Dian Harapan,” kata Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano melalui WA singkat kepada jurnalis dalam WA Group.
Pasien dari Kabupaten Jayapura merupakan kematian pertama pasien covid-19 di wilayah tersebut, sementara pasien laki-laki 78 tahun merupakan pasien ketiga di Kota Jayapura yang meninggal dunia.
Dari keluarga diketahui bahwa almarhum TP (78) pada bulan Maret lalu baru pulang dari Jakarta sehabis mengikuti pemakaman anak mantunya. Dan saat ini istri serta anaknya masih menjalani perawatan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie, SKM, M.Kes melalui telephon selulernya menjelaskan bahwa pasien yang meninggal di RS Dian Harapan merupakan warga Kabupaten Jayapura berdomisili di Pasar Lama Sentani.
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jayapura belum mengetahui riwayat pasien tersebut sampai positif covid-19 karena dia langsung datang ke RSDH untuk berobat. ‘’Kita belum tahu pasien ini masuk cluster mana, nanti baru ditracing di Dian Harapan karena dia langsung ke sana untuk berobat,’’ jelasnya.
Pemakaman kedua jenazah pasien covid-19 Junat pagi dilakukan di wilayah Kota Jayapura meskipun salah satunya bukan warga Kota Jayapura.
‘’Kabupaten Jayapura tidak menyiapkan makam, tapi itu wajib disiapkan untuk rakyatnya, dan saya Wali kota terima untuk dimakamkan di Kota Jayapura, ini unsur kemanusiaan dan sebagai bentuk kasih, dan akan dilakukan sesuai dengan protocol yang ditetapkan WHO,” kata Wali Kota BTM.