JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pertimbangan terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.
Dalam surat bernomor 06/SOS-GUB PAPUA/IV/2020, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menegaskan persiapan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) masih terus berlangsung.
“Persiapan penyelenggaraan meliputi administrasi pengadaan barang dan pembangunan venue-venue yang sementara berjalan untk mendukung 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON XX tahun 2020,” kata Gubernur dalam isi surat yang keluar tanggal 7 April 2020 itu.
Gubernur menambahkan, pembangunan venue telah mencapai progres 85 hingga 95 persen dan ditargetkan selesai pada Juli 2020.
Namun demikian, saat ini Papua dihadapkan pada penambahan jumlah kasus pasien virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data per tanggal 5 April 2020, sudah ada 26 pasien positif terjangkit virus corona di Papua, dengan 5 di antaranya dinyatakan sembuh.
“Kami menyadari bahwa kondisi ini pasti membawa dampak yang sangat besar terhadap keseluruhan kesiapan penyelenggaraan PON, sehingga kami sangat berharap dan memohon pertimbangan serta arahan Bapak Presiden terkait waktu pelaksanaan PON dan Peparnas di Papua,”
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menegaskan penundaan PON XX menjadi kewenangan Negara Indonesia.
“PON tu kebetulan Papua sebagai tuan rumah, PON itu gawainya negara, kebetulan mereka kasih kepercayaan kepada Papua, jadi kami tergantung negara, kalau mau dilanjutkan silakan, ditunda silakan tidak masalah itu tergantung negara saja,” tegasnya.
Menurut Wagub, PON mau tunda atau tidak Papua harus tetap siap menjadi tuan rumah multi event empat tahunan tersebut.
“PON mau tunda atau tidak, yang penting kita Papua siap, vanue yang dibangun oleh APBD Provinsi maupun APBN harus selesai pada bulan Juni mendatang. Jadi, venue yang dibangun dengan APBD Papua maupun APBN harus rampung seratus persen pada bulan Juni nanti, tapi dengan adanya masalah virus corona atau Covid-19 pasti ada pekerjaan yang molor,” katanya.
Namun demikian, menurut Klemen Tinal, pemerintah pusat akan melihat dengan bijaksana, dan terbaik buat PON ini yang menyangkut hajat semua orang. “Papua sebagai tuan rumah selalu siap, jika negara bilang kita mundur sampai Maret 2021 kita tidak ada masalah, mundur lagi tidak masalah,” bebernya.