Jayapura, – Guna mencegah penyebaran pandemi virus corona atau covid-19, di Provinsi Papua, pengurus DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) bekerjasama dengan DPC Kota Jayapura dan PAC serta anggota legislatif dari Fraksi Partai PDI- Perjuangan di Provinsi dan kabupaten/kota kembali menerjunkan tim untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah rumah warga yang berada di Perumnas II dan Perumnas III Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, termasuk sekokah juga asrama serta STT Fajar Timur pada Jumat (3/2), pagi
Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Provinsi Papua, Calvin Mansnembra mengatakan, hari ini pihaknya kembali melakukan penyemprotan cairan desinfektan di seputatan Perumnas 2 dan Perumnas 3 Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Penyemprotan hari ini bukan hanya melibatkan pengurus DPC Kota Jayapura dan PAC saja, tapi juga bekerjasama dengan anggota legislatif dari Fraksi PDI-Perjuangan, baik provinsi maupun dari kabupaten/kota.
“Kegiatan ini sudah hari ke 10, sebelumnya kami sudah mulai sejak tanggal 23 Maret. Jadi bersama-sama dengan DPC Kota Jayapura, selain melakukan penyemprotan cairan desinfektan tapi juga ada pembagian masker, “kata Calvin Mansnembra kepada wartwan usai kegiatan penyemprotan di Perumnas 2 Waena.
Hanya saja lanjut Calvin, maskernya terbatas sehingga pembagian masker itu tidak diteruskan lagi, tapi dilanjut dengan pembagian brosur, agar masyarakat membaca dan mengerti bagaimana mereka melakukan pengendalian diri dan juga menjaga diri, supaya tidak gampang terinpeksi virus corona.
“Karena kita tidak tahu masyarakat ini kemana mereka pergi dan dengan siapa, lalu apa yang dilakukan. Oleh karena itu kegiatan ini mau dilakukan secara masih, hanya kami juga terbatas pada material dan juga soal pembiayaan,” ungkapnya.
Setelah hari ini kata Calvin, berikutnya hari Senin masih dilakukan penyemprotan desinfektan di seputaran Kota Jayapura. Kemudian pada Selasa-Rabu bersama DPC Kabupaten Jayapura kami juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan di Sentani, Kabupaten Jayapura.
‘Setiap hari kami bisa habiskan sekitar 300 liter desinfektan. Kami mempunyai 18 alat penyemprotan, jadi kalau satu alat dua orang operasikannya, maka kurang lebih 36 orang personil yang turun ke lapangan, selain itu ada juga beberapa orang yang membantu kegiatan ini. Jadi tim kami cukup besar hampir sekitar 40 orang,”jelasnya.
Terkait daerah merah kata Kalvin, pihaknya sudah mengetahui hal itu dan informasinya didapat dari tim pencegahan yang dibentuk oleh provinsi, maupun kabupaten dan kota.
“Jadi sementara kami jalan, tapi ada teman-teman lainnya juga mencari informasih supaya kami lakukan penyemprotan di tempat-tempat yang dianggap lebih rentang dengan penyebaran virus corona ini,”ujar Calvin.