Jayapura – Menindaklanjuti imbauan pemerintah pusat dan daerah terkait upaya pencegahan penyebaran covid-19 melalui social distancing, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua telah memberlakukan kebijakan Work from Home (WfH) bagi seluruh karyawan BEI maupun Anggota Bursa di Kantor Perwakilan BEI Papua.
Kebijakan ini berlaku selama 14 hari terhitung sejak 26 Maret sampai dengan 07 April 2020.
“Selama periode ini layanan informasi dan edukasi tatap muka di Kantor Perwakilan BEI Papua ditunda, namun masyarakat yang ingin berkonsultasi atau mengikuti kegiatan edukasi tidak perlu khawatir karena kami telah menyiapkan beberapa kegiatan edukasi online diantaranya Mari di Rumah (Market Review di Hari Ini Untuk Kita Semua); KIOS (Kelas Investor Online Sharing); Kitorang Pu BEI (Kita Obrolkan Yang Seputar Bursa Efek Indonesia); dan SPM One (Sekolah Pasar Modal Online Education),” ujar Kresna Aditya Payokwa, Kepala BEI Papua.
Informasi selengkapnya mengenai kegiatan tersebut dapat diakses melalui Instagram @idx_papua, facebook: IDX Papua, dan youtube channel : IDX Papua. Bagi masyarakat yang ingin melakukan pembukaan rekening efek juga sekarang sudah bisa secara online.
Sementara untuk jam perdagangan di BEI saat ini ada penyesuaian jam perdagangan menjadi lebih cepat sebagai berikut :
Sesi            Sebelum                          Sesudah
Sesi I     11.00 – 14.00 WIT       11.00-13.30 WIT
Sesi IIÂ Â Â Â 15.30-18.00 WITÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â 15.30-17.00 WIT
Ia menambahkan, untuk kondisi market secara umum walaupun pada hari Selasa, 24 Maret 2020 IHSG sempat berada pada titik tersendah selama 10 tahun terakhir yaitu di level 3.937 namun pada perdagangan tanggal 26 dan 27 Maret 2020 sudah kembali rebound.
Sampai dengan rilis berita ini dibuat IHSG berada pada posisi 4.681. Untuk itu diimbau kepada para investor agar tidak perlu panik menghadapi situasi pelemahan market, karena pada kondisi ini banyak saham perusahaan berfundamental baik yang harganya menjadi murah dan justru sangat menarik untuk dibeli.
“Bagi para investor yang sudah membeli saham-saham yang sempat turun tentunya saat ini sudah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga sahamnya, beberapa contoh diantaranya saham PT Kimia Farma (KAEF) naik 25 persen, PT Indo Farma naik 25 persen, PT Bank BRI naik 16 persen, PT Bank Mandiri naik 17,77 persen. Saat ini sektor yang menjadi primadona adalah saham-saham di sektor farmasi, perbankan, dan konsumsi dasar,” ucap Kresna.