Jayapura – Di tengah merebaknya wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, pengusaha hotel dan restoran di Papua meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) keringanan pajak dan retribusi lainnya.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Provinsi Papua, Syahrir Hasan melalui sambungan telepon, Kamis (26/3/2020).
Ia mengungkapkan, pengusaha hotel dan restoran yang paling merasakan dampak wabah Covid-19. “Hotel dan restoran paling merasakan dampaknya lantaran biaya operasional cukup tinggi tidak sebanding dengan pendapatan,” kata Syahrir.
Syahrir pun mengaku, sejak awal Maret ini tingkat hunian hotel menurun drastis hingga 85 persen lantaran even yang akan digelar bulan Maret dan April mendatang telah dibatalkan.
Dengan biaya operasional yang cukup tinggi tidak seimbang dengan pendapatan, Syahrir mengatakan menawarkan pilihan kepada karyawan.
“Sektor perhotelan dan restoran berinteraksi langsung dengan tamu sehingga opsi untuk bekerja dari rumah tidak bisa kami lakukan untuk menjaga jarak sosial, makanya beberapa karyawan ditawarkan untuk ambil cuti, kita tetap mengedepankan aspek kemanusiaan daripada bisnis,” ujar Syahrir.