Jayapura – Manajemen PT Pelni memulangkan 418 penumpang KM Ciremai yang rencana masuk di Pelabuhan Jayapura hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 menyusul penutupan penerbangan dan pelabuhan laut untuk penumpang (orang) yang mulai berlaku tanggal 26 Maret hingga 9 April 2020.
Penutupan akses penerbangan penumpang di Bandara Sentani dan Pelabuhan Jayapura tertuang dalam Surat Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Papua dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Bupati/Walikota dan stakeholder tentang pencegahan, pengendalian dan penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) tanggal 24 Maret 2020.
Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, ratusan penumpang tersebut yang rencananya turun di Pelabuhan Jayapura berasal dari Jakarta, Surabaya, Makassar dan Bau Bau melewati rute Sorong, Biak dan Manokwari.
“Harusnya Pelabuhan Jayapura sebagai pelabuhan terakhir KM Ciremai, tetapi ada kebijakan Pemerintah Provinsi Papua, kita harus menghormati itu. Tapi saya dapat informasi dari Nakhoda KM Ciremai, kapal masih bisa masuk di Pelabuhan Biak Kamis 26 Maret 2020. Kami sudah sampaikan ke penumpang rute Jayapura yang mau turun di Biak atau balik ke daerah asal, kami persilahkan,” kata Harianto melalui sambungan telepon, Rabu (25/3/2020).
Ia mengungkapkan, selain membawa penumpang, KM Ciremai juga membawa barang atau kargo berupa bahan kebutuhan pokok dan barang campuran lainnya, namun karena bersamaan ada penumpang, logistik tersebut tidak bisa dibongkar.
Mengenai tiket yang telah dibeli calon penumpang yang akan berangkat tanggal 27 Maret 2020, Harianto menegaskan dikembalikan 100 persen. “Sampai tanggal 24 Maret 2020, ada sekitar 379 orang yang sudah beli tiket, tapi kami kembalikan tanpa potongan apapun,” ucapnya.