JAYAPURA – Direktur Pak Ham Papua, Matius Murib mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan memberangkatkan 701 mahasiswa eksodus asal Papua kembali ke Kota Studinya masing-masing untuk melanjutkan pendidikan.
“876 mahasiswa eksodus yang kami data sejauh ini, 176 orang telah kembali melanjutkan kuliah mereka di kota studi masing masing, sementara 701 yang sudah mendaftar dan akan diberangkatkan dalam waktu dekat sembari menunggu koordinasi dengan pemerintah provinsi Papua,” ujarnya saat ditemui di Jayapura, Rabu (11/3) siang.
Dalam pendataan dan pemulangan mahasiswa itu banyak mengalami masalah, namun dengan demikian, Kata Murib itu semua adalah proses. yang jelas hingga saat ini alasan mereka eksodus masalah rasis dan keamanan akan tetapi penegah hukum telah melakukan tindak tegas bagi pera pelaku rasis sehingga tidak ada alasan untuk mereka tetap eksodus.
“Tim kami tetap memastikan agar mahasiswa eksodus ini tetap kembali ke kota studi untuk melanjutkan pendidikannya. Walaupun mereka masih mengaku trauma dan alasan keamanan, tetapi bagaimanapun mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebab itu merupakan hak asasi dan kami akan mengawal hingga sampai di tempat tujuan,” kata Murib.
Dia pun berharap sekembalinya para mashasiswa nanti pihak kampus dapat menermia tanpa dipersulit.
“Diharapkan pihak kampus manapun mereka kuliah, mereka diterima dengan akses yang dipermudah sehingga mereka tidak terlantar,” harapnya.
Sementara itu diketahui pemerintah melalui sekda mewakili Gubernur Provinsi Papua pada 25 november 2019 di Polda Papua telah mengadakan rapat koordinasi kerja terkait kepulangan tiga ribuan mahasiswa asal Papua lantaran masalah rasisme.
Atas inisiatif Kapolda Papua dan didukung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih. Dalam pertemuan tersebut telah terbentuk tim advokasi pendidikan bagi Mahasiswa Eksodus Papua dengan tujuan agar para mashasiswa itu dapat kembali lagi ke kota studinya untuk mengenyam pendidikannya.