MERAUKE,ARAFURA,- Kasubag Humas Polres Merauke, Kompol Suhardi mengemukakan bahwa pelaku pencurian dengan kekerasan yang menimpa seorang warga di area pekuburan Buti beberapa waktu lalu hingga kini masih dalam proses pengejaran polisi.
Terkait kasus tersebut ia menghimbau agar warga masyarakat Merauke, khususnya wanita sebaiknya tidak jalan sendirian dan berkendara di tempat yang sunyi, gelap dan rawan gangguan kamtibmas.
“Saat ini polisi masih melakukan pengejaran pelaku pencurian dengan kekerasan serta penodongan parang terhadap seorang wanita yang terjadi di pekuburan Buti Kelurahan Samkai pada Minggu (1/3) lalu sekitar pukul 16.00 WIT. Dalam peristiwa itu, pelaku membawa kabur uang milik korban sebesar Rp 500.000 dan telepon genggam.
Saat ini, kasusnya sedang dikembangkan Satuan Reskrim dan Penyidik akan menggali keterangan dari korban untuk mengetahui ciri-ciri pelaku,”jelas Kompol Suhardi di ruang kerjanya Selasa lalu.
Ia menjelaskan, ketika itu korban berziarah di makam putrinya di TPU Buti dan pada saat berjalan menuju makam, korban melihat seseorang yang tidak dikenal sedang membersihkan makam.
Iapun tidak curiga dan melintas begitu saja menuju makam putrinya. Karena makam sangat kotor, korban kemudian mengeluarkan kain untuk membersihkan debu, lalu mengambil HP dan menghubungi suaminya. Saat hendak duduk diatas makam, tiba- tiba pelaku mendorong pelapor hingga jatuh,”jelas
Setelah itu, pelaku menodongkan parang di leher korban dan hendak merampas HP miliknya tetapi korban mempertahankan. Korban lalu berteriak kemudian terlapor memegang kemaluan korban sehingga HP korban terlepas. Pelaku lalu mengatakan kata-kata seperti ini “Ko diam, kalau tidak saya perkosa dan bunuh”.
Akhirnya korban membuka tas kecilnya lalu pelaku merampas uang dari dalam tas sebesar Rp 500.000. Pelaku kembali mengancamnya dan langsung kabur setelah melakukan aksinya.