MIMIKA, – Masyarakat Kamoro menyerahkan lahan seluas 78 hektar kepada negara untuk pembangunan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertanahan III (Kogabwilhan). Penyerahan tanah hibah ini diterima langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lahan yang terletak di SP V Distrik Iwaka ini diserahkan oleh tokoh masyarakat Suku Komoro Philipus Monaweyau didampingi Ketua Lemasa Gergorius Okuare di SP V Rabu (19/2).
Penyerahan surat pelepasan lahan ini disaksikan juga oleh Kapolri Jenderal Drs. Idham Azis, M.Si, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Ketua Lemasa Karolus Tsutme serta jajaran TNI-Polri dan tokoh-tokoh masyarakat.
“Tanah ini kami serahkan ke negara melalui TNI. Kami serahkan karena daerah ini perlu ada keamanan yang ketat. Tidak seperti yang sudah-sudah. Harapan kami kehadiran mako TNI ini juga membangun manusia Papua pada umumnya dan Mimika secara khusus,” ungkap Philipus Monaweyau.
Kepada panglima TNI dan Kapolri, Monaweyau meminta agar mereka memperhatikan anak-anak Mimika yang ingin menjadi anggota TNI Polri.
“Harapan kami orangtua, tolong bapak berdua terima anak-anak kami sebagai prajurit maupun polisi. Banyak yang ikut tes tapi dijatuhkan karena mereka tidak punya uang. Kami orang Mimika orang sederhana dan tidak berduit, tolong prioritaskan anak-anak kami karena anggota TNI Polri dari Mimika bisa dihitung dengan jari,” ungkapnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, Bahia warga Kamoro tulus dan ikhlas memberikan lahan ini karena TNI Polri merupakan bagian dari pemerintah. Namun masyarakat berharap lahan ini dipergunakan sebagaimana peruntukannya.
“Dari Potowaiburu sampai Agimuga sampai Nakai, dengan sepenuh hati kami serahkan tanah ini ke Negara Kesatuan Republik Indonesia lewat TNI dan Polri,” ujarnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan terimakasih secara khusus kepada masyarakat Komoro dan masyarakat Mimika yang telah menyerahkan tanah ini untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Terimakasih masyarakat Komoro dan bapak Monaweyau karena sebagai warga negara dan pemegang hak ulayat sudah memfasilitasi penyediaan lahan yang dibutuhkan bangsa dan negara,” ujarnya
Ia mengatakan Kogabwilhan III yang wilayah teritorialnya meliputi Provinsi Papua, baru saja dibentuk namun belum memiliki kantor. Panglima berharap, usai penyerahan surat pelepasan, segera dilakukan peletakan batu pertama agar mulai diadakan pembangunan markas komando di Timika.
“Disamping sebagai markas komando untuk pertanahan dan kemanan negara, kehadiran mako ini juga untuk mensejahterakan masyarakat terutama dapat mempengaruhi masyarakat untuk menjadi anggota TNI dan Polri sehingga presentasi anak-anak Mimika di TNI Polri semakin meningkat,” ungkapnya.
“Harapan saya, 20-25 tahun ke depan banyak jenderal-jenderal negara ini merupakan anak asli Mimika. Ini harapan dan doa kami semua,” harapnya.
“Terimakasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Mimika khususnya warga Kamoro atas penyerahan tanah ini kepada kami. Papua adalah negeri yang sangat indah. Kami harapkan kehadiran kogabwilhan akan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Mimika dan Papua,” ungkapnya.