Manokwari, TP – Para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang bekerja di pabrik semen PT SDIC Maruni Manokwari dipastikan aman dan tidak beresiko terinveksi virus corona.
Keyakinan itu disampaikan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan setelah mendengar hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, bahwa belum ditemukan adanya indikasi resiko penyebaran virus mematikan itu dari TKA di Pabrik Semen Maruni.
Menurut Mandacan, hal itu mungkin karena TKA tersebut sudah lebih awal berada di Manokwari. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keberadaan TKA yang bekerja di pabrik Semen.
Bagi TKA asal China yang baru masuk, Mandacan mengatakan belum sampai ke daerah para TKA itu telah menjalani pemeriksaan. Di beberapa bandara yang lebih awal secara jeli telah melakukan antisipasi.
“Tidak usah takut dan ragu. Yang jelas tugas kita mengikuti semua arahan dan petunjuk pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar semua bisa jaga diri masing-masing,” kata Mandacan kepada wartawan di Aston Niu Hotel Manokwari, Sabtu (15/2).
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, dr. Alfred Bandaso menyebut, ada sekitar 10 orang TKA asal China yang dikarantina di penginapan PT. SDIC Maruni. Hasilnya, sejauh ini tidak ada yang terindikasi terpapar virus corona.
“Sampai saat ini aman. (Suhu tubuh mereka) masih berkisar 36,5-37,5 derajat celcius. Jadi aman, tidak sampai 38 derajat celcius,” sebut dr. Bandaso kepada wartawan di Puskesmas Macuan SP-5, Distrik Masni, Jumat (14/2).
Kendati demikian, Bandaso mengatakan mereka tetap dikarantina hingga berakhirnya masa inkubasi selama 14 hari terhitung mulai mereka tiba di Indonesia.
Sebelumnya, dr. Bandaso mengatakan bahwa selama masa karantina, 10 TKA di pabrik semen itu masih dalam pemantauan petugas kesehatan dari Puskesmas Maripi. Setiap hari kondisi kesehatan mereka juga diperiksa.
Bandaso menambahkan, dari informasi yang diterimanya dari bagian personalia PT. SDIC, masih ada karyawan perusahaan yang berada di China. Namun, karena masih tertahan di negaranya, mereka belum bisa kembali ke Manokwari.
“Menurut personalia sudah tidak ada lagi yang ke Manokwari karena yang lain masih tertahan di negaranya menunggu dibukanya penerbangan ke Indonesia dari China,” tukasnya. (AND/BNB-R3)