Manokwari, TP – Setelah Pemerintah Provinsi Papua Barat dan para Bupati di tiga Kabupaten melakukan penandatanganan MoU dengan Kemenhub di Jakarta, beberapa waktu lalu. Maka, Kementerian Perhubungan (Kemehub) RI pada tahun ini akan melakukan pengerjaan secara bertahap pada tiga Bandara yang ada di Papua Barat.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan, 3 bandara yang akan dikerjakan adalah Bandara Rendani Manokwari, Bandara Fakfak, dan Bandara Pegunungan Arfak (Pegaf).
Gubernur berharap, adanya MoU itu akan ada kesepakatan sehingga pengerjaan dapat segera dilakukan. “Ada kebijakan baru pasti berubah, seperti pergantian pejabat. Tadinya sudah sepakat, pas ada pergantian tidak dilanjutkan. Tapi kalau sudah dibuat dalam MoU, semua pihak punya tanggungjawab dan tugas masing-masing,” ucap gubernur kepada wartawan di Hotel Aston Niu Manokwari, Sabtu (15/2).
Dijelaskan Gubernur, untuk bandara Rendani, Kemenhub akan memperpanjang landasan bandara sekitar 100 menter. Sedangkan, 200 meter selanjutnya kemungkinana akan di kerjakan pada tahun 2021.
Para pekerjaan bandara Rendani Manokwari, Pemprov Papua Barat bertugas menanam tiang-tiang yang belum selesai, dan mengibahkan dana ke Kabupaten Manokwari untuk melakukan relokasi kepada keluarga yang terdampak.
Menurutnya, Pemprov akan mendukung kabupaten Manokwari untuk melakukan relokasi dan ganti rugi, dan kemungkinan baru bisa didorong lebih awal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan, mengingat hal tersebut adalah hal strategis yang harus disikapi dengan cepat.
“Agar tidak ada persoalan tanah, ganti rugi dan juga berkaitan dengan pindah pemukiman. Memang kemarin kita belum programkan, nanti kita lihat di APBD perubahan,” jelasnya.
Sedangkan untuk pekerjaan Bandara di Fakfak, kata Gubernur terkait dengan pemindahan lokasi dari Torea ke Siboru yang dipastikan tidak ada kendala lagi, mengingat bupati Fakfak telah melakukan pembebasan lahan secara bertahap.
Sementara untuk pekerjaan Bandara di Pegaf, Kemenhub akan menambah panjang landasan sekitar 30 meter, agar nantinya panjang landasan menjadi 1.500 meter, baik kearah danau maupun kearah darat dengan menggunakan APBN dengan jumlah anggaran sekitar Rp. 18 milliar.
“Kalau sudah jadi, kedepan pesawat ini bisa mendarat dan mendukung pariwisata di sana,” terang Mandacan.
Gubernur mengungkapkan, terkait pekerjaan bandara Pegaf, Kementerian PUPR akan melakukan pengaspalan dengan dana sekitar Rp. 50 milliar. “Provinsi kerja di sekitar danau dan juga mundur ke Minyambau. Ada juga jalan yang dari Ransiki naik ke Anggi sedang di aspal juga. target tahun 2020 aspal sudah tersambung,” tandasnya. [AND-R3]