Jayapura – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua menyatakan sebanyak enam kampung di Kabupaten Sarmi akan menggelar Pemungutan Suara Susulan (PSS) pada Pilkada serentak 2024.
Ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon mengatakan bahwa penyebab utama dari pemungutan suara susulan adalah faktor alam. “Penyebab keterlambatan distribusi logistik bukan disebabkan kesalahan manusia, tapi kondisi alam. logistik dikirim ke TPS harus melalui jalur sungai, namun kondisi saat ini sungai kering. Sehingga speedboat yang digunakan petugas tidak bisa lewat,” kata Steve.
Ia menerangkan, 5 TPS tersebut terletak di Distrik Apawer yakni Kampung Tamaja (1 TPS), kampung Airoran (1 TPS), kampung Sasawapece (1 TPS) kampung maniwa (1 TPS), kampung Bina (1 TPS) Sebanyak 5 TPS (lima kampung) berada Distrik Apawer Hulu, sementara satu TPS di Distrik Tor Atas yakni kampung Bora-Bora. “Kita upayakan hari ini (Kamis, 28/11/2024) logistik bisa sampai di kampung. Sehingga bisa dilakukan pemungutan suara susulan,” ucapnya.
Lanjutnya, pelaksaan Pilkada 2024 kali ini lebih baik dari sebelumnya. Khususnya menyangkut distribusi logistik ke tempat pemungutan suara.
Steve Dumbon menerangkan, distribusi logistik pada Pemilu yang lalu cukup banyak mengalami hambatan di beberapa kabupaten. Contohnya Mamberamo Raya, Sarmi dan Waropen.
“Saat Pemilu di Mamberamo Raya banyak TPS yang terpaksa melakukan Pemungutan Suara Susulan (PSS). Termasuk di Distrik Kirihi dan Walai di Kabupaten Waropen,” kata Steve.
Namun pada Pilkada kali ini, proses distribusi logistik Pilkada berjalan dengan cukup baik. Daerah yang awalnya diprediksi mengalami hambatan, Puji Tuhan tidak ada hambatan,” ucapnya.
Selain itu, kata Steve di sisi penyelenggaraan juga mengalami kemajuan. Secara umum pemungutan suara di TPS terlaksana dengan baik tanpa kendala berarti.
“Cuma memang ada catatan karena ada keterlambatan distribusi logistik di Distrik Heram akibat hujan deras. Sehingga distribusi logistik masih dilakukan sampai jam 7 pagi,” ujar Steve.