MERAUKE,ARAFURA,-Sebanyak 14 orang pegawai dari sejumlah SKPD di Merauke belum lama ini mengikuti wisuda dalam sebuah Rapat Terbuka Senat Universitas Cenderawasih dalam rangka wisuda daring lulusan program doktor, program magister, program sarjana dan program diploma periode III tahun akademi 2019/2020 dipusatkan di gedung Bella Fiesta. Ke-14 pegawai tersebut berasal dari Dinas PU, Perumahan, Perhubungan, Badan Perbatasan dan lain sebagainya. Dalam hal ini sebanyak 12 orang merupakan PNS dan dua lainnya masih berstatus honorer.
Adriana Agus Palungan selaku ketua kelas mengemukakan bahwa pegawai yang diwisuda fokus pada bidang teknik perencanaan wilayah dan kota yang diperoleh setelah mengikuti kuliah selama 2 tahun. “Puji Tuhan karena kelas Merauke bisa menempuh dalam waktu 2 tahun. Adapun biaya kuliah yang digunakan murni dana pribadi masing-masing dan atas bantuan ijin belajar dari pemerintah,”jelas Adriana yang sehari-hari bertugas di Dinas Perhubungan ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, karena situasi pandemi maka bantuan juga dibatasi.
Dengan meraih gelar S2 pihaknya berharap dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. “Terkait dengan teknik perencanaan wilayah dan kota, implementasinya yaitu bagaimana membuat suatu daerah agar dapat tertata dengan baik dan dapat dikembangkan sehingga perencanaan perkotaan yang dirancang dapat bermanfaat, baik dari sisi pimpinan maupun kepada masyarakat,”ujarnya. Menurutnya, untuk dapat mengembangkan Kota Merauke maka dibutuhkan perencanaan-perencanaan yang optimal sehingga ilmu yang sudah diperoleh diakui sangat bermanfaat khususnya dalam mewujudkan penataan kota yang lebih baik.
Sementara itu salah satu wisudawan, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke, Paino kepada wartawan mengemukakan bahwa dirinya mengambil tesis kebijakan penanganan banjir di kawasan permukiman. Adapun alasan dirinya memilih tesis tersebut karena di Kabupaten Merauke ini pada saat musim hujan air banyak tergenang di wilayah kota sehingga perlu penanganan seperti penyedotan pompa air yang diperbanyak termasuk saluran-saluran yang ada di dalam wilayah kota. “Dengan demikian akan terjalin sinergitas antara SKPD terkait, dalam hal ini Dinas PU, Perumahan maupun Dinas Lingkungan Hidup. Jadi dinas yang ada harus lebih maksimal dalam menangani sehingga mampu mengurangi dampak banjir,”jelasnya.
