Pasific Pos.com
HeadlinePendidikan & Kesehatan

Apoteker Diminta Berperan Turunkan Angka Stunting di Papua

Foto bersama peserta rakerda PD IAI Papua. (Foto : Sari)

Jayapura – Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua meminta apoteker berperan menurunkan angka stunting.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Arry Pongtiku menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan mendapatkan generasi emas dan bonus demografi.

“Oleh karena itu, pemerintah mau generasi yang pintar, hebat dan kuat. Kami harap para apoteker bisa berperan memberikan masukan kepada pemerintah daerah apa yang bisa kita perbuat untuk menurunkan stunting,” kata Arry usai membuka rakerda PD IAI Provinsi Papua, di Hotel Mercure Jayapura, Sabtu (26/10/2024).

Kendati stunting di Papua telah berada di angka 13 persen, atau di bawah target nasional yakni 14 persen, namun, kata Arry, masih ada empat kabupaten dengan angka stunting tertinggi.

“Yaitu Sarmi, Waropen, Supiori dan Mamberamo Raya. Kami harap dalam rakerda ini, apoteker bisa membahas penanggulangan stunting sebagai sebuah inovasi,” ujarnya.

Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Provinsi Papua telah menggelar rapat kerja daerah (rakerda) dengan tema “ Penguatan Organisasi Melalui Koordinasi dan Konsolidasi Menuju IAI yang Solid di Era UU Kesehatan 2023”.

Ketua PD IAI Provinsi Papua, apt. Edward Sihotang mengatakan, pasca Undang – Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan diberlakukan, maka langkah yang diambil oleh IAI secara berjenjang  dimulai dari pusat hingga daerah adalah beradaptasi.

“Karena adaptasi ini memerlukan usaha kita bersama, bagaimana organisasi apoteker yang sudah ada sejak 1955 ini tetap bermanfaat dan menjadi roh bagi apoteker itu sendiri dan prakteknya,” ucap Edward sesaat sebelum rakerda.

Oleh  karena itu, kata Edward, upaya yang dilakukan pengurus di daerah mengkoordinasikan berbagai hal yang harus dilakukan dari  seluruh poin kerja dalam undang-undang tersebut.

“Beberapa hal yang penting dalam peran IAI, untuk memberikan masukan konkrit, terlibat aktif dalam pelaksanaan pembahasan rancangan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang merupakan roh dari undang – undang tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, bagian lain dalam proses adaptasi, adalah penguatan di tingkat organisasi, yaitu koordinasi dan konsolidasi.

“Hal yang penting bagi kita adalah karena kita ada dalam berbagai lintas pekerjaan, praktek dan berbagai tempat, ini menunjukan bagaimana koordinasi kita penting di internal, dan kedua adalah bagaiamana kita bersama menjalankan isi koordinasi kepada lintas sektor dalam hal ini pemerintah maupun mitra kerja,” ucap Edward.

Edward mengatakan, rakerda juga bertujuan saling memperkuat soft skill dan hard skill dalam tata kelola organisasi , cara membangun diskusi, komunikasi dan mengambil keputusan di tengah perbedaan.

“Harapannya, IAI menghasilkan apoteker yang berkualitas dengan tata kelola kompetensi yang baik. Kami sudah berproses dengan badan diklat di pusat, mudah – mudahan ini bisa kita gunakan baik agar dalam pelaksanaan tugas, seluruh apoteker berkompetensi baik dan bisa bermanfaat bagi  masyarakat,” ucap Edward.

Sementara itu, Kepala BBPOM Jayapura, Hermanto menyampaikan beberapa poin penting. Dirinya mengungkapkan bahwa Pemerintah mendukung pengembangan produksi obat dalam negeri termasuk bahan baku.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi tenaga kesehatan termasuk organisasi profesi tenaga kesehatan, salah satunya IAI.

Pemerintah, kata Hermanto, menekankan perlindungan yang lebih baik kepada tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya.

“Ini juga menjadi suatu hal yang positif. IAI agar berperan aktif dan mendukung serta mengambil peran ini dengan baik. Bagaimana perannya di pemerintahan maupun nonpemerintah,” ujarnya.

“Namun, peran ini tidak bisa terlaksana dengan baik sesuai UU tersebut kalau tidak dilakukan peningkatan kompetensi anggotanya,” tambah Hermanto.

Dia juga menekankan apoteker perlu bersinergi dengan lintas profesi, termasuk perguruan tinggi dan media massa.

“Dengan adanya undang – undang baru, peran apoteker sangat luas, tidak hanya di obat. Apoteker ini mendukung pemerintah daerah dan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat di Papua,” ucapnya. (Sari)

Leave a Comment