Jayapura – KRI Mata Bongsang 873 yang membawa 16 personel Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Provinsi Papua tahun 2024 telah tiba dan berlabuh di dermaga Satrol Lantamal X Jayapura.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan, penyerapan Uang Pecahan Kecil (pecahan Rp20.000 ke bawah) Layak Edar di 5 pulau yang telah dikunjungi mencapai 35 persen dari total modal kerja yang dibawa sebanyak Rp13,8 miliar.
“ERB Papua ini merupakan yang ke-5 dari 18 ERB Bank Indonesia yang telah direncanakan untuk tahun 2024,” kata Faturachman di Jayapura, Selasa (21/5/2024).
Tim ERB Papua dilepas oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman dan Danlantamal X Jayapura, Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, M. Tr. Opsla pada 13 Mei 2024 disaksikan oleh Pj. Sekda Provinsi Papua, Y. Derek Hegemur. KRI Mata Bongsang 873 telah berlayar dengan jarak tempuh 1.106 Nautica Mile selama 8 hari untuk menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil), yaitu Pulau Pai, Pulau Owi, Pulau Yapen, Pulau Numfor, dan Pulau Bras.
Dengan membawa modal Rp13,8 miliar yang terdiri dari pecahan Rp1.000 s.d. Rp100.000, telah terserap 100% berupa Uang Tidak Layak Edar (UTLE) baik dari layanan penukaran kas keliling secara retail kepada masyarakat maupun secara wholesale kepada perbankan. Masyarakat di 5 pulau 3T yang dikunjungi begitu antusias menukarkan uang mereka untuk mendapatkan uang baru.
Selain layanan penukaran kas keliling, Tim ERB juga memberikan edukasi kepada masyarakat, guru, dan siswa-siswi mengenai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah. Fokus materi yang disampaikan, yaitu mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah, cara merawat uang Rupiah dengan benar, serta bangga dan paham Rupiah.
Siswa-siswi SD beserta kepala sekolah dan guru juga diberikan kesempatan untuk dapat berkunjung ke dalam KRI Mata Bongsang 873 guna menumbuhkan rasa nasionalisme serta memperkenalkan KRI Mata Bongsang 873 dan peran TNI AL dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Tim ERB Papua 2024 juga telah menyalurkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sembako dan sarana pendidikan senilai kurang lebih Rp500 juta kepada masyarakat dan sekolah. Bantuan sembako diberikan melalui Kepala Kampung/Desa di kelima pulau yang terdiri dari beras 540 kg, minyak goreng 270 liter, gula pasir 280 kg, dan mie instan 52 kardus.
Sementara, untuk sarana pendidikan yang diberikan kepada sekolah terdiri dari 20 unit laptop, 5 unit PC all-in-one, 5 unit printer, 5 unit proyektor dan layarnya, serta 250 paket belajar sekolah yaitu tas, buku, dan alat tulis.